Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Penangkar Pada Program Konservasi Rusa Timor di Desa Cakura

Penulis

  • Andi Ade Ula Saswini Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional
  • Gunawan Rasyidi PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar
  • Taufiq Hidayat PT Pertamina Patra Niaga Integrated Terminal Makassar
  • Darwin Safiu Institut Teknologi dan Kesehatan Tri Tunas Nasional

Kata Kunci:

Pemberdayaan masyarakat, rusa, konservasi, pertamina, cervus timorensis,

Abstrak

Pemberdayaan masyarakat umumnya merupakan suatu pembangunan ekonomi yang memuat nilai-nilai yang ada dalam masyarakat disuatu daerah atau lokasi tertentu. Pemberdayaan identik dengan pembangkitan sumber daya, keterampilan, dan kesempatan. Sedangkan, konservasi merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah kepunahan spesies tertentu. Rusa Timor atau cervus timorensis merupakan satwa endemik Indonesia yang populasinya terus mengalami kemerosotan. Berdasarkan Peraturan Menteri (PERMEN) Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia nomor 106 tahun 2018 Rusa Timor ditetapkan sebagai satwa yang dilindungi. Penelitian ini dilakukan di desa Cakura, kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Tujuan kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan para penangkar rusa timor khususya terkait pakan dan potensi wisata baru di Desa Cakura. Konservasi rusa timor dilakukan dengan menerapkan sistem Talaparusi, dengan metode deskriptif. Pemberdayaan masyarakat sebagai penangkar hewan yang dilindungi telah membuka peluang wisata sekaligus peluang usaha baru di desa Cakura. Di sisi lain, pemberdayaan dari persepektif konservasi telah membuka ruang baru bagi masyarakat umum untuk ikut berkontribusi baik dalam peningkatan populasi rusa timor maupun peningkatan populasi hewan yang dilindungi lainnya. Meskipun berjalan dengan baik namun pemberdayaan masyarakat desa Cakura tidak lepas dari hambatan baik hambatan internal maupun hambatan eksternal.

Referensi

Alikodra, A. H. S. 2002. Pengelolaan Satwa Liar, Jilid 1. Buku. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Pusat Antara Universitas Ilmu Hayati. IPB. Bogor. 185 p.

Fitriyanty, H., Masyud, B., Kartono, A.P. 2014. Respon Rusa Timor Terhadap Pemberian Pakan Alternatif di Penangkaran. Jurnal Media Konservasi. 19(2): 105-112

Garsetiasih. (2002). Pengembangan Penangkaran Rusa Timor (Cervus timorensis) dan Permasalahannya di NTT. Prosiding Seminar Nasional Bioekologi dan Konservasi Ungulata. Puslitbang Hutan dan Konservasi Alam. Bogor, Indonesia.

IUCN, 2015 International Union for Conservation of Nature and Natural Reserves. 2015. The Redlist of Threathened Species. http://www. iucnredlist.org. diakses 8 Oktober 2017.

Kusumastuti, A. 2015. “Modal Sosial dan Mekanisme Adaptasi Masyarakat Pedesaan dalam Pengelolaan dan Pembangunan Infrastruktur”. Juranl Sosiologi, 1 (20): 81-97

Mardalis. 1999. Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi Aksara.

Sofyan I., Setiawan A. 2018. Studi Perilaku Harian Rusa Timor (Cervus Timorensis) Di Penangkaran Rusa Tahura Wan Abdul Rachman. Jurnal Biologi Eksperimen dan Keanekaragaman Hayati. 68-69.

Sumodiningrat, G. 2000. Visi dan Misi Pembangunan Pertanian Berbasis Pemberdayaan. Yohyakarta: IDEA.

Sutoro, E. 2002. Pemberdayaan Masyarakat Desa. Samarinda: Diklat Pemberdayaan Masyarakat Badan Diklat Provinsi Kaltim.

Utomo, M.M.B., Hasan, R.A. 2014. Kajian Partisipasi Masyarakat dan Peran Pemerintah dalam Kegiatan Penangkaran dan Konservasi Eksitu Rusa Timor di Provinsi Nusa Tenggara Barat. Jurnal Penelitian Ekonomi dan Sosial Kehutanan. 11(2): 165-173

Diterbitkan

2022-09-14

Cara Mengutip

Saswini, A. A. U., Rasyidi, G. ., Hidayat, T. ., & Safiu, D. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Sebagai Penangkar Pada Program Konservasi Rusa Timor di Desa Cakura. Locus Penelitian Dan Abdimas, 1(3), 292–298. Diambil dari https://journal.tritunas.ac.id/index.php/LoA/article/view/107

Terbitan

Bagian

Articles