EDUKASI GIZI DAN POLA MAKAN SEHAT UNTUK MASYARAKAT PENDERITA DIABETES MELITUS: PEMANFAATAN ALAT BODY FAT ANALYSIS (BIA)
Abstract
Prevalensi penyakit degeneratif di Indonesia meningkat setiap tahunnya. Salah satunya diabetes melitus (DM), dimana Indonesia menempati urutan ke-6 dengan jumlah pasien DM tertinggi di dunia. Diabetes melitus merupakan salah satu 'silent killer' karena pada tahap awal, sering tidak menunjukkan gejala. Pada pasien DM, terdapat kondisi hiperglikemia yang lebih lanjut dapat menyebabkan berbagai komplikasi, sehingga perlu pengendalian kadar glukosa darah sebagai upaya pencegahan. Pengendalian kadar glukosa darah dapat dilakukan melalui terapi farmakologis (menggunakan obat-obatan) maupun non farmakologis. Penelitian menunjukkan terapi non farmakologis melalui pengaturan pola makan efektif mengendalikan kadar glukosa darah, profil lipid, dan tekanan darah pada penderita DM. Bioimpedance analysis (BIA) adalah salah satu alat yang digunakan untuk mengukur komposisi tubuh. Alat ini merupakan evolusi dari timbangan berat badan yang bekerja sebagai elektroda untuk mengukur sinyal listrik pada tubuh, sehingga nilai massa otot, lemak tubuh, kadar air tubuh, lemak viseral (lemak dalam organ), Basal Metabolic Rate (BMR) dan massa tulang dapat diketahui. Selain itu BIA juga memiliki beberapa keunggulan seperti: mudah digunakan, cukup akurat, dan tidak membutuhkan keahlian khusus.
Kata kunci : gizi, diabetes mellitus, Body Fat Analysis (BIA)
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2022 Locus Penelitian dan Abdimas
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.