HUBUNGAN SANITASI LINGKUNGAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BATANG KECAMATAN BONTOTIRO KABUPATEN BULUKUMBA
Abstrak
Latar Belakang: Penyakit diare merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat. Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit diare, salah satunya adalah faktor sanitasi yaitu persediaan air yang tidak memadai, air yang terkontaminasi oleh tinja, kebersihan diri dan lingkungan rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan sanitasi lingkungan dengan kejadian diare di Puskesmas Batang
Motode: Jenis penelitian yang digunakan adalah survei dengan studi analitik cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 97 responden.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penyediaan air bersih (p = 0.374 > 0.05 X2hitung = 0.789), dan pengelolaan air limbah (p = 0.925 > 0.05, X2hitung = 0.009), tidak berhubungan dengan kejadian diare. Sedangkan penggunaan jamban (p = 0,004 < 0,05, X2hitung = 8,136), dan pengelolaan sampah (p = 0,000 < 0,05, X2hitung = 13,620), mempunyai hubungan dengan kejadian diare, maka perlu adanya partisipasi aktif dari masyarakat. dalam perilaku sehat memanfaatkan jamban, membuang sampah pada tempatnya, memanfaatkan air bersih, dan memperbaiki saluran air limbah.
Kesimpulan: Kesimpulan penelitian ini adalah pemanfaatan jamban keluarga dan pengelolaan sampah berhubungan dengan kejadian diare, sedangkan penyediaan air dan pengelolaan sampah berhubungan dengan kejadian diare. pengelolaan air tidak berhubungan dengan kejadian diare. Saran penelitian ini adalah perlunya sosialisasi kepada masyarakat, pentingnya sanitasi lingkungan untuk mencegah diare.
Kata Kunci: Sanitasi Lingkungan, Kejadian Diare
Unduhan
Diterbitkan
Cara Mengutip
Terbitan
Bagian
Lisensi
Hak Cipta (c) 2024 Journal of Environmental and Safety Engineering
Artikel ini berlisensiCreative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.