Working Period, Humidity, Temperature to Subjective Fatique on Stone Breaker Worker in Parida Village
stone breaker
Keywords:
Masa kerja, kelembaban dan suhuAbstract
Latar Belakang: Kelelahan kerja dapat juga diartikan dengan menurunnya efisiensi dan berkurangnya ketahanan dalam bekerja dan berasosiasi dengan masa kerja, kelembaban dan suhu. Tujuan penelitian, penelitian ini melihat hubungan masa kerja, kelembaban dan suhu terhadap kelelahan subjektif pada pekerja pemecah batu di Desa Parida.
Motode: Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan observasional deskriptif, dengan desain cross sectional study. Metode kuantitatif yang dimaksud adalah kuesioner, alat mengukur suhu dan kelembaban menggunakan thermohygrometer dengan metode pembacaan langsung serta lembar pengukuran kelehanan metode subyektif (subjective feelings of fatigue). Lokasi penelitian di Desa Parida, Kecamatan Lasalepa yang dimulai bulan Maret 2022.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa masa kerja < 5 tahun dengan kelelahan subyektif tinggi ada 1 orang (4,3%), dan masa kerja > 5 tahun dengan kelelahan subyektif tinggi ada 1 orang (10,0%), kelembaban tidak memenuhi syarat dengan kelelahan subyektif tinggi ada 2 titik (8,0%) dan kelembaban memenuhi syarat dengan kelelahan subyektif tinggi tidak ada (0,0%) sedangkan suhu suhu tidak memenuhi syarat dengan kelelahan subyektif tinggi ada 1 titik (3,6%) dan suhu memenuhi syarat dengan kelelahan subyektif tinggi ada 1 titik (20,0%).
Kesimpulan: Hasil uji statistik masa kerja dengan kelelahan subyektif diperoleh p value adalah 0,715 dan hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara masa kerja dengan kelelahan subyektif pada pekerja pemecah batu dengan tingkat keeratan hubungan antara variabel tersebut diperoleh koefiesien φ (phi) adalah 0,141. Hasil uji statistik kelembaban dengan kelelahan subyektif diperoleh p value adalah 0,585 dan hasil tersebut menunjukkan tidak ada hubungan antara kelembaban dengan kelelahan subyektif pada pekerja pemecah batu dengan tingkat keeratan hubungan antara variabel diperoleh koefiesien φ (phi) adalah 0,177 sedangkan hasil uji statistik antara suhu dengan kelelahan subyektif diperoleh p value adalah 0,047 dan hasil tersebut menunjukkan ada hubungan antara suhu dengan kelelahan subyektif pada pekerja pemecah batu dengan tingkat keeratan hubungan antara antara variabel tersebut diperoleh koefiesien φ (phi) adalah 0,396.
Diharapkan perlu ada pengaturan beban kerja dan memanfaatkan waktu istirahat seoptimal mungkin agar kelelahan kerja yang dirasakan bisa berkurang.
Kata Kunci: Masa kerja, kelembaban dan suhu
References
Atiqoh, J., Wahyuni, I., & Lestantyo, D. (2014). Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Konveksi Bagian Penjahitan di CV . Aneka Garment Gunungpati Semarang. 2, 119–126.
fardela, tria. (2018). Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan Kerja di Lingkungan Kerja Panas Pada Pekerja Dapur Catering Seruni Pusat Bonto Duri Kota Makassar Tahun 2018. Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Juliana, N., Mallongi, A., & Megasari, W. O. (2021). Analysis Of Humidity, Temperature, Working Period, And Personal Protective Equipment In Home Industry At Gold Craftsmen. Jurnal Ilmu Kesehatan, 9(2), 81–89. https://doi.org/10.30650/jik.v9i2.2995
Lady, L., & Wiyanto, A. S. (2019). Tingkat Kelelahan Kerja Pada Pekerja Luar Ruangan Dan Pengaruh Lingkungan Fisik Terhadap Peningkatan Kelelahan. Journal Industrial Servicess, 5(1), 58–64. https://doi.org/10.36055/jiss.v5i1.6504
Laminia, D., & Muniroh, L. (2018). Hubungan Motivasi Dan Masa Kerja Dengan Produktivitas Pekerja Di Home Industry. The Indonesian Journal of Occupational Safety and Health, 7(2), 240. https://doi.org/10.20473/ijosh.v7i2.2018.240-248
Lilin Pramita Dewi. (2018). STUDY OF TEMPERATURE HUMIDITY LIGHTING AND WORK FATIGUE OF BATIK INDUSTRY WORKERS “X” IN PIJENAN WIJIREJO PANDAK BANTUL. file:///C:/Users/fir/Downloads/Abstrak.pdf
Odi, K. D., Purimahua, S. L., & Ruliati, L. P. (2018). Hubungan Sikap Kerja, Pencahayaan Dan Suhu Terhadap Kelelahan Kerja Dan Kelelahan Mata Pada Penjahit Di Kampung Solor Kupang 2017. Ikesma, 14(1), 65. https://doi.org/10.19184/ikesma.v14i1.10408
Sari, Y. W., Rahadiyanti, M., & Atmaka, D. R. (2021). Evaluasi Suhu dan Kelembapan Ruang Pengolahan Dan Ruang Distribusi Instalasi Gizi Di Rsud Kabupaten Sidoarjo. Amerta Nutrition, 5(1), 68. https://doi.org/10.20473/amnt.v5i1.2021.68-74
Seng, P. (2021). KELELAHAN KERJA ( KAJIAN KELELAHAN KERJA PADA TENAGA KERJA DI BAGIAN PRODUKSI (Issue December 2020).
Suma’mur, P. K. S. (2014). Kesehatan Kerja dalam Perspektif Hiperkes & Keselamatan Kerja (Erlangga (ed.)). erlangga.
Utami, N. N., Riyanto, H., & Evendi, H. A. (2018). Hubungan Antara Usia dan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Pekerja Industri Rumah Tangga Peleburan Alumunium di Desa Eretan Kulon Kabupaten Indramayu The Relationship Between Age and Employment With Work Fatigue in Domestic Industri Alumunium Smeltin. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 3(2), 1–6.
Widyanti, T. R., & Febriyanto, K. (2020). Hubungan Masa Kerja dengan Kelelahan Kerja pada Petugas Pemadam Kebakaran di Kota Samarinda Tahun 2019. Borneo Student Research, 1(2), 745–749. https://journals.umkt.ac.id/index.php/bsr/article/view/469
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Journal of Environmental and Safety Engineering
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.