Study of Pesticide Exposure to Farmers in Bontotangnga Village, Bontotiro District, Bulukumba Regency

Authors

  • Yusrianto Institut Teknologi Kesehatan Tritunas Nasional
  • Andi Zulkifli Ramli Institut Teknologi Kesehatan Tritunas Nasional

Keywords:

Penggunaan APD, jenis pestisida, masa kerja

Abstract

Latar Belakang: Penggunaan Alat Pelindung Diri petani kelompok Tani Timbula Desa Bontotangnga yang tidak memenuhi syarat (APD ˂ 5) sebanyak 19 orang (100 % ) dan memenuhi syarat (APD ˃ 5) sebanyak 0 (0 %). Di kelompok tani Timbula Desa Bontotangnga, jenis pestisida yang digunakan oleh penyemprot hama tanaman adalah: Matador, Gramoxone, Roundup, Tridaxone, dan Supremo. Masa kerja 18 responden (94,7 %) merupakan petani penyemprot dengan kategori lama sedangkan sebanyak 1 responden ( 5,3 % ) merupakan petani dengan kategoribaru, dan frekuensi penyemprotan untuk tanaman padi 2 kali dari masa tanam sampai panen. (BPP, 2013)

Motode: Penelitian ini bersifat deskriftif yang bertujuan untuk mengetahui gambaran keterpaparan pestisida pada petani yaitu : Penggunaan APD, Jenis Pestisida dan Lama kerja petani di Desa Bon totangnga Kecamatan Bonto tiro Kabupaten Bulukumba Tahun 2021.

Hasil: Hasil penelitian didapatkan bahwa petani di Desa Bontotangnga terpapar pestisida, hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang dilakukan bahwa petaniyang tidak menggunakan APD terpapar pestisida sebanyak 53,4 % dan tidak terpapar sebanyak 46,6 %, petani terpapar dengan menggunakan jenis pestisida sebanyak58,6 %, dan yang tidak terpapar sebanyak41,4 % serta petani yang terpapar pestisida dengan lama kerja petani sebanyak 98,3 %, dan yang tidak terpapar sebanyak 1,7 %.

Kesimpulan: Petani di Desa Bontotangnga secara keseluruhan tidak mengggunakan Alat Pelindung Diri. Jenis pestisida yang digunakan petani di Desa Bontotangnga memenuhi syarat. Petani di Desa Bontotangnga secara umum semuanya sudah lama bekerja sebagai petani. Petani sekiranya lebih bijak, lebih cerdas dan secara sadar menggunakan Alat Pelindung Diri agar lebih aman dari paparan pestisida sehingga tidak terjadi kecelakaan akibat kerja serta pengamatan secara periodik dengan cara penyuluhan.

References

Afriyanto. (2008). Kajian Keracunan Pestisida Pada Petani Penyemprot Cabe Di Desa Candi Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Tesis. Semarang: Program Pascasarjana Kesehatan Lingkungan UNDIP. Online (eprints.undip.ac.id/16405/1/AFRIYANTO.pdf) Diakses pada 07 Maret 2021.

Adnan, Agnesa, (2011). Pengertian Dan Penggolongan Pestisida. Universitas Jendral Soedirman – Fakultas Kedokteran Purwokerto. Diakses tanggal 30 Juni 2012, dari kesmas-unsoed.blogspot.com/2011/05/makalah-pengertian-dan penggolongan.html

Dinasdag (19 Maret 2013) diakses tanggal 28 February 2021 .blog- estrybima.blogspot.com/2013/03/v-behaviorurldefaultvmlo_19.html

Djojosumarto, Panut (2008), Pestisidadanaplikasinya. Jakarta. Agromedia Pustaka.

FAO, (2000) Cholinesterase States of Some Ethiopia State Farm Workers Exsposed to Organophospates Pesticides, Vol; 40 No.183-90, Ethiophia

Fauzan Amin, dkk, (2008). Ekstraksi Nikotin Dari LimbahTangkai DaunTembakau Dan Pemanfaatan Sebagai Insektisida Tanaman Kehutanan. Institut Pertanian Bogor. Diakses tanggal 1 Juni 2021, dari repository.ipb.ac.id/handle/123456789/36465.

Hadi Sucipto, (2010). Pestisida Organik. Diunduh tanggal 30 Juni 2021, dari www.gerbangpertanian.com/2011/10/pestisidaorganik.html.

Moh.Arief,(1996). PenggolonganObat, Gajah Mada University Press. Yokyakarta, 1996.

Nikada, (2012). Racun Pada Pestisida. Departemen Pertanian Kabupaten Bireuen. Diakses tanggal 30 Juni 2021, dari fkthl-tbpp-bireuen.blogspot.com/2012/04/kita-kok-selalu-makan-racun.html.

Panut Djojosumarto, (2011). Isektisida Dan Akarisida Alami. Gerbang Pertanian Indonesia. Diakses tanggal 30 Juni 2021, dari www.gerbangpertanian.com/2011/10/insektisida-dan-akarisida-alami-i-panut.html.

Panitia Keselamatan dan KesehatanKerja (PK3), (2006). Ketentuan Peralatan Pelindung Diri. Yogyakarta : PK3 RSUP Dr. Sardjito

Syayuti, M. (2008). Perbedaan Kadar Kolinesterase Darah Petani Penyemprot Pembibitan Kelapa Sawit Dengan Petugas Gudang Pestisida Di PtTls Batanghari. Skripsi. Semarang: Fkm UNDIP. Online (eprints.undip.ac.id/6863/1/3380.pdf) Diakses pada 07 Maret 2021

Sukmawati, E. (2000). Hubungan Karakteristik Dan Praktek Pengelolaan Pestisida Petani Penyemprot Hama Dengan Tingkat Keracunan Pestisida (StudiPadaPetaniTembakau Di Desa Tegalrejo Kec. Ngadirejo, Kab, Temanggung). Skripsi. Semarang: FKM UNDIP. Online (eprints.undip.ac.id/8656/) Diakses pada 07 Maret 2021

Sudarmo, Subiyakto,(1991) Pestisida, Kanisus.Yokyakarta.

Surtaga, I. (2012). Preventing Effect of the Pesticide in Farming Society at Buahan Village, Kintamani, Bangli. Bagian Epidemiologi PS IKM Universitas Udayana. Diakses tanggal 20 Maret 2021

Sastroutomo, Sutikno, (1992). Pestisida, Dasar-dasar dan Dampak Penggunaannya, Gramedia, Jakarta,1992

Tarumingkeng, Rudy C. (1992). Insektisida: Sifat, Mekanisme Kerja dan Dampak Penggunaannya. UKRIDA Press. 250p.

Tarwaka, (2008). Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Surakarta : Harapan Press.

Tim Penyusun, (2008). Buku Pegangan Praktikum Semester V. DIII Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS. Surakarta. International Labour Office (ILO), 1989. Pencegahan Kecelakaan (Seri Manajemen No. 132). Jakarta : PT Pustaka Binaman Pressindo.

WHO. (2000) Pencemaran Pestisida dan Pencegahannya, www.infokes.com/ study/artikel.html/23/03/00. Jakarta.

Downloads

Published

20-02-2023

How to Cite

Yusrianto, & Andi Zulkifli Ramli. (2023). Study of Pesticide Exposure to Farmers in Bontotangnga Village, Bontotiro District, Bulukumba Regency . Journal of Environmental and Safety Engineering, 2(1), 66–73. Retrieved from https://journal.tritunas.ac.id/index.php/jese/article/view/112

Issue

Section

Articles