PENGARUH MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN JARINGAN PERIODONTAL LITERATUR REVIEW

Authors

  • Arfiah Jauharuddin STIKES Amanah Makassar

Abstract

Merokok tetap menjadi isu kesehatan yang mengancam di seluruh dunia, termasuk memberikan dampak buruk pada kesehatan gigi dan jaringan di sekitar gigi. Di Indonesia, angka perokok yang tinggi, terutama di kalangan laki-laki dewasa, meningkatkan risiko terjadinya berbagai masalah pada rongga mulut. Zat-zat berbahaya dalam rokok seperti nikotin, tar, serta karbon monoksida dapat merusak jaringan periodontal melalui beberapa cara, seperti meningkatkan stres oksidatif, memicu peradangan jangka panjang, mengganggu pertahanan tubuh, dan mengurangi fungsi air liur yang melindungi gigi. Beberapa gejala klinis yang sering dialami perokok meliputi perubahan warna gigi, peningkatan risiko gigi berlubang, sensitivitas gigi, periodontitis, hingga kehilangan gigi. Dalam penelitian di Indonesia, terlihat bahwa tingkat kerusakan gigi pada perokok lebih tinggi dibandingkan di negara-negara maju. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kebiasaan menjaga kebersihan gigi dan minimnya pemeriksaan rutin ke dokter gigi. Selain itu, perokok cenderung mengalami kesulitan dalam pemulihan setelah menjalani berbagai pengobatan di bidang gigi, seperti terapi periodontal, penggantian gigi, maupun pemasangan gigi tiruan. Kondisi ini menunjukkan bahwa merokok adalah salah satu faktor risiko penting yang harus diperhatikan dalam pelayanan kesehatan gigi. Dari perspektif kesehatan masyarakat, bahaya merokok tidak hanya terjadi pada perokok aktif tetapi juga memengaruhi perokok pasif, seperti anak-anak dan keluarga. Mereka berisiko mengalami peradangan gusi dan penyakit periodontal. Di sisi lain, penggunaan rokok elektrik atau vape yang semakin populer di kalangan remaja juga memicu kekhawatiran, meskipun dampaknya lebih ringan dibanding rokok biasa, tetapi penelitian menunjukkan bahwa masih ada efek negatif terhadap kesehatan jaringan gusi. Penelitian ini menggunakan model Host–Agent–Environment untuk menjelaskan interaksi antara zat berbahaya dalam rokok (agent), keadaan kesehatan dan kebiasaan perokok (host), serta lingkungan sosial yang memperbolehkan merokok (environment). Hasil penelitian menunjukkan bahwa solusi untuk mengatasi masalah ini tidak cukup hanya dari segi medis, tetapi memerlukan pendekatan yang lebih luas, seperti pendidikan kesehatan gigi, bantuan untuk berhenti merokok, regulasi yang lebih ketat, dan kerja sama antar berbagai sektor.

Downloads

Published

2025-09-06

How to Cite

Jauharuddin, A. (2025). PENGARUH MEROKOK TERHADAP KESEHATAN GIGI DAN JARINGAN PERIODONTAL LITERATUR REVIEW. Journal of Hospital Administration Research and Management, 5(1), 1–8. Retrieved from https://journal.tritunas.ac.id/index.php/JoHARMA/article/view/369

Issue

Section

Articles